Membuat Piramida Penduduk dengan Excel

Memahami komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan salah satu aspek yang penting khususnya dalam analisis kependudukan dan umumnya dalam perencanaan pembangunan. Misalnya, potensi pertumbuhan penduduk ke depan dapat diperkirakan melalui pengamatan dari komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin ini. Perencanaan untuk penyediaan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan dan kebutuhan-kebutuhan dasar penduduk lainnya juga membutuhkan informasi mengenai komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.

Dalam kerangka mendapatkan gambaran tersebut, salah satu alat analisis yang digunakan adalah piramida penduduk. Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk biasanya lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Meskipun piramida penduduk dapat menunjukkan jumlah penduduk atau persentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total, tetapi umumnya adalah menggunakan persentase.

Tulisan kali ini akan membahas cara membuat piramida penduduk dengan menggunakan Program Excel. Untuk latihan, kita coba membuat piramida penduduk dengan data Penduduk Propinsi Jambi Tahun 2005 menurut kelompok umur dan jenis kelamin. Aplikasi dalam tulisan ini menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Meskipun prosedurnya agak sedikit berbeda dengan versi-versi Excel sebelumnya, tetapi secara umum bagi yang sudah terbiasa menggunakan Excel, akan tetap bisa mengaplikasikannya pada versi-versi sebelum versi 2007 ini.

Tahapan-Tahapan yang harus dilakukan adalah:

Tahap 1. Ketik data penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Sebagai contoh ketik kelompok umur di kolom A baris 5 – 20 (range A5:20), penduduk laki-laki di range B5:B20 dan penduduk perempuan di range C5:C20. Untuk mempermudah membuat grafik. Copy kembali kelompok umur yang sudah diketik tadi ke range D5:D20.

Selanjutnya, hitung persentase penduduk masing-masing kelompok umur pada masing-masing jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Persentase untuk laki-laki ditempatkan pada range E5:E20. Tetapi nilai persentase untuk laki-laki dijadikan angka negatif. Di sel E5, ketik rumus =-(B5/B$21)*100. Kemudian copy sampai sel E20. Persentase untuk perempuan ditempatkan pada range F5:F20. Tetapi nilai persentase untuk perempuan tidap perlu dinegatifkan. Di sel F5, ketik rumus =(C5/C$21)*100. Kemudian copy sampai sel F20.

Hasil pengerjaan pada tahap pertama ini dapat dilihat di bawah ini:



















Tahap 2. Blok range D4:F20. Kemudian klik Insert > Chart > Bart > Clustered Bart. Setelah itu klik OK. Akan muncul tampilan output sebagai berikut: (Catatan: Inti dari prosedur di atas adalah kita memilih grafik jenis Bar (batang) dengan sub-jenis Clustered Bar)














Seperti yang kita lihat, grafik tersebut belum terlalu mirip dengan piramida penduduk yang umum kita dapatkan. Antara satu batang-dengan batang belum saling merapat. Angka persentase untuk laki-laki ditampilkan dalam angka negatif (yang seharusnya positif). Belum seluruh kelompok umur yang ditampilkan. Selain itu, kelompok umur juga ditampilkan di tengah dan mengganggu tampilan. Oleh karenanya, tahapan berikut adalah memperbaiki grafik tersebut.

Untuk memperbaiki itu ada beberapa tahap pengerjaan lagi yang harus kita lakukan yaitu:

Tahap 3. Memperbaiki Grafik

a. Merapatkan batang-batang dari grafik dengan cara: Klik kanan salah satu batang grafik, kemudian klik Format Data Series. Akan muncul tampilan berikut:




















Pada Series Overlap jadikan 100% dan pada Gap Width jadikan 0 %, seperti terlihat pada tampilan diatas. Selanjutnya klik Close.

b. Menambahkan tampilan kelompok umur dan memindahkan angka kelompok umur ke sisi kiri grafik.

Klik kanan pada angka kelompok umur, kemudian klik Format Axis. Akan muncul tampilan berikut:




















Sesuaikan isian dalam kotak-kotak pilihan seperti tampilan diatas. Selanjutnya klik Close.


c. Merubah persentase negatif pada penduduk laki-laki.

Klik kanan pada angka persentase, klik Format Axis, klik Number, klik Custom. Akan muncul tampilan berikut:














Di kotak format Code, ketik 0.0;0.0, kemudian klik Close. Maka selesailah piramida penduduk kita seperti yang terlihat di bawah ini. Kita bisa menambahkan judul grafik, nama sumbu vertikal, nama sumbu horizontal dan asesoris grafik lainnya yang tidak kita bahas disini.



 

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur pengangguran adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPT memberikan indikasi besarnya penduduk usia kerja yang termasuk dalam pengangguran.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah persentase pengangguran terhadap angkatan kerja.

 

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)

Tingkat kesempatan kerja adalah peluang seseorang penduduk usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk bekerja. Tingkat kesempatan kerja menggambarkan kesempatan seseorang untuk terserap pada pasar kerja. Indikator yang biasa dipergunakan yaitu Tingkat Kesempatan Kerja (TKK).

 

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survei. Beberapa indikator yang dapat mengambarkan partisipasi angkatan kerja yaitu:
1) General Economic Activity Ratio (Rasio Aktifitas Ekonomi Umum), rasio ini khusus untuk penduduk usia kerja, atau biasa disebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). TPAK adalah indikator yang biasa digunakan untuk menganalisa partisipasi angkatan kerja.
Rumus:

2) Age-Sex-Specific Activity Ratio adalah persentase angkatan kerja terhadap penduduk per kelompok umur dan jenis kelamin (age-sex group)
Rumus:

Rasio ini menggambarkan partisipasi angkatan kerja pada tiap kelompok umur dan jenis kelamin. TPAK menurut kelompok umur biasanya memiliki pola huruf ”U” terbalik. Pada kelompok umur muda (15-24) tahun, TPAK cenderung rendah, karena pada usia ini mereka lebih banyak masuk kategori bukan angkatan kerja (sekolah). Begitu juga pada kelompok umur tua (diatas 65 tahun), TPAK rendah dikarenakan mereka masuk pada masa purnabakti (pensiun).
Jika kita lihat perbandingan antar jenis kelamin, maka TPAK perempuan jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki. Hal ini kemungkinan di Indonesia, tanggung jawab mencari nafkah pada umumnya laki-laki, sehingga perempuan lebih sedikit masuk ke dalam angkatan kerja.
 

Konsep Setengah Pengangguran

Setengah pengangguran adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Setengah pengangguran terbagi menjadi dua yaitu:
1. Setengah Pengangguran Terpaksa adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan.
2. Setengah Pengangguran Sukarela (beberapa kalangan menyebut sebagai part time worker) yaitu jika seseorang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
Konsep setengah pengangguran diperkenalkan untuk mengidentifikasi adanya kekurangan dalam bekerja (lack of work). Setengah pengangguran banyak terjadi di negara yang belum memiliki jaminan sosial bagi pengangguran, sehingga kondisi tersebut membuat seseorang harus melakukan pekerjaan apa saja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk pekerjaan yang tidak layak.
 

Konsep Pengangguran menurut Bellante dan Jackson

Menurut Bellante dan Jackson (1990), jika dilihat dari penyebabnya pengangguran dapat dikelompokkan menjadi:
1. Pengangguran friksional yaitu pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja yang ada. Mereka berada dalam keadaan menganggur karena informasi yang kurang sempurna dan biayanya mahal untuk memperolehnya. Disebut juga pengangguran normal.
2. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat lowongan pekerjaan tetapi membutuhkan keahlian yang berbeda daripada yang dimiliki penganggur atau lowongan pekerjaan berada dalam kawasan geografis lain dari lokasi tempat tinggal penganggur.
3. Pengangguran karena kurangnya permintaan yaitu timbul karena pada tingkat upah dan harga yang sedang berlaku, tingkat permintaan akan tenaga kerja secara keseluruhan terlampau rendah. Dengan kata lain, jumlah tenaga kerja yang diminta perekonomian secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan dengan jumlah pekerja yang menawarkan pekerjaan.
 

Konsep Ketenagakerjaan

Konsep ketenagakerjaan membagi penduduk menjadi dua kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Konsep ketenagakerjaan dapat digambarkan oleh diagram ketenagakerjaan berikut:

Sumber: Hussmans, dkk (1990)

Penjelasan sbb:

a. Penduduk Usia kerja
Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas, sesuai dengan ketentuan dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.

b. Penduduk Bukan Usia Kerja
Penduduk Bukan Usia Kerja adalah penduduk yang berusia di bawah 15 tahun.

c. Angkatan Kerja
Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja dan pengangguran.

d. Bukan Angkatan Kerja
Bukan Angkatan Kerja (BAK) adalah penduduk usia kerja yang pada periode referensi tidak mempunyai/melakukan aktivitas ekonomi, baik karena sekolah, mengurus rumah tangga atau lainnya (pensiun, penerima transfer/kiriman, penerima deposito/bunga bank, jompo atau alasan yang lain).

e. Bekerja
Bekerja yaitu kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Kegiatan bekerja ini mencakup, baik yang sedang bekerja maupun yang punya pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu sementara tidak aktif bekerja, misal karena cuti, sakit dan sejenisnya.
Di beberapa negara, konsep bekerja didasarkan atas kebiasaan (Gainful Worker Concept). Konsep ini menentukan seseorang apakah bekerja atau tidak berdasarkan kebiasaannya (usual activity). Konsep ini tidak memakai batasan waktu tertentu

f. Pengangguran
Terdapat dua definisi pengangguran yaitu definisi standar dan definisi luas (relaxed). Pengangguran definisi standar yaitu meliputi penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan/mempersiapkan suatu usaha. Sedangkan pengangguran definisi luas juga mencakup penduduk yang tidak aktif mencari kerja tetapi bersedia/siap bekerja. Sejak tahun 2001, definisi pengangguran yang digunakan oleh Sakernas adalah definisi luas, sehingga pengangguran mencakup empat kriteria yaitu: mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, putus asa/merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (discouraged worker) dan sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja.
 

Angka Reproduksi Neto ( Net Reproductive Rate (NRR) )

NRR adalah jumlah bayi perempuan yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya, dan dapat menggantikan ibunya untuk bereproduksi dengan mengikuti pola fertilitas dan mortalitas ibunya. NRR memperhitungkan kemungkinan si bayi perempuan meninggal sebelum mencapai akhir masa reproduksinya. Rumus NRR adalah sebagai berikut:
NRR=∑_(i=1)^7〖ASFR〗_fi ×P_x

Px = survival ratio dari kohor perempuan

NRR merupakan ukuran kemampuan suatu populasi untuk mengantikan dirinya (replacement level). NRR bernilai satu berarti suatu populasi dapat mengantikan dirinya dengan jumlah yang sama. NRR bernilai lebih dari satu berarti bahwa suatu populasi dapat mengantikan dirinya dengan jumlah yang lebih besar, sementara NRR kurang dari satu berarti populasi tidak mampu menggantikan dirinya dengan jumlah yang sama.
 

Angka Reproduksi Kasar ( Gross Reproductive Rate (GRR) )

GRR adalah banyaknya bayi perempuan yang dilahirkan oleh perempuan selama masa reproduksi. Ukuran ini tidak memperhitungkan kemungkinan bayi perempuan meninggal sebelum mencapai masa reproduksinya. Rumus GRR adalah sebagai berikut:
Asumsi rasio jenis kelamin pada saat lahir dari bayi yang dilahirkan oleh tiap kelompok umur sama misalnya 105, maka

GRR= 100/205×5×∑_(i=1)^7〖ASFR〗_i


Jika diketahui banyaknya bayi perempuan untuk setiap kelompok umur ibu i.
GRR= 5×∑_(i=1)^7〖ASFR〗_fi
 

Rasio Anak Ibu ( Child Women Ratio (CWR) )

CWR adalah perbandingan jumlah anak berumur dibawah lima tahun dengan penduduk perempuan umur 15-49 tahun. Penghitungan ini pada umumnya menggunakan jumlah anak umur 0-4 tahun, walaupun dapat juga digunakan jumlah anak umur 0-9 tahun. Tidak digunakannya umur 0-1 tahun, karena pada umumnya data demografi yang dipublikasikan adalah bentuk kelompok umur 5 tahunan. Kesalahan pencatatan umur banyak terjadi pada usia 0-1 tahun dibandingkan umur lebih tua. Rumus CWR adalah sebagai berikut:

CWR = (∑P_((0-4)) )/(∑P_(f(15-49)) ) ×1000

P(0-4) = Penduduk umur 0-4 tahun.
Pf(15-49) = Perempuan umur 15-49 tahun.

Kesalahan pelaporan jumlah anak dan tidak memperhitungkan kesuburan perempuan menurut umur mempengaruhi kualitas dari pengukuran ini.
 

Paritas

Paritas mencerminkan banyaknya kelahiran hidup dari sekelompok perempuan pada saat mulai memasuki reproduksi hingga saat pengumpulan data dilakukan. Rumus Paritas adalah sebagai berikut:

Paritas=(∑〖CEB〗_i )/(∑P_fmi )

Paritas = Rata-rata jumlah anak dilahirkan untuk perempuan kelompok umur i
CEBi = jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh perempuan kelompok umur i
Pfmi = jumlah perempuan pernah kawin kelompok umur i

Ukuran ini memberikan kemudahan dalam menggunakan data dasar yang dapat diperoleh dari hasil sensus atau survei dan tidak memberikan referensi waktu karena menyatakan jumlah anak yang lahir hidup sejak seorang perempuan menikah pertama kali. Namun ada kecenderungan faktor kelupaan (memory lapse) dalam melaporkan banyaknya kelahiran, terutama dari perempuan kelompok umur yang semakin tua.
 

Angka Fertilitas Total ( Total Fertility Rate (TFR) )

TFR adalah jumlah anak yang akan dipunyai seorang wanita selama masa reproduksinya per 1000 wanita. Asumsi yang digunakan yaitu tidak ada seorang perempuan pun yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu pengukuran.
Rumus TFR adalah sebagai berikut:

TFR=5×∑_(i=1)^7〖ASFR〗_i

ASFRi = banyaknya bayi menurut kelompok umur wanita ke i

TFR merupakan pengukuran yang menyatakan fertilitas pada akhir masa reproduksi dari suatu kohor perempuan. Keunggulan TFR adalah angka ini dapat dijadikan ukuran kelahiran untuk seorang perempuan selama masa reproduksinya dan telah memperhitungkan tingkat kesuburan perempuan pada masing-masing kelompok umur.
 

Angka Fertilitas menurut Umur ( Age Specific Fertility Rates (ASFR) )

ASFR adalah banyaknya kelahiran selama setahun per 1000 wanita pada kelompok umur tertentu. Angka ini dapat digunakan untuk membedakan fertilitas menurut karakteristik. Rumus ASFR adalah sebagai berikut:

ASFRi=(∑Bi)/(∑Pfi) × 1000

Bi = jumlah kelahiran di dalam kelompok umur selama 1 tahun.
Pfi = jumlah perempuan kelompok umur pada suatu tahun tertentu.

ASFR lebih cermat dibandingkan GFR karena telah memperhitungkan kemampuan perempuan untuk melahirkan sesuai dengan umurnya. Menggunakan ukuran ASFR memungkinkan dilakukan studi fertilitas menurut kohor (tahun kelahiran) atau menurut kelompok umur tertentu.
 

Angka Fertilitas Umum ( General Fertility Rate (GFR) )

GFR merupakan jumlah kelahiran per 1000 wanita yang berumur 15-49 tahun. Ukuran fertilitas ini lebih baik dibandingkan CBR karena telah memperhitungkan penduduk yang berisiko untuk melahirkan. Meskipun demikian masih terdapat kelemahan pada ukuran ini karena belum memperhitungkan bahwa potensi perempuan untuk melahirkan berbeda-beda menurut umur.
Rumus GFR adalah sebagai berikut:

GFR=(∑B)/(∑P_f )×1000

B = kelahiran selama setahun.
Pf = penduduk perempuan pertengahan tahun umur 15-49 tahun.
 

Angka Kelahiran Kasar ( Crude Birth Rate (CBR) )

Angka Kematian Kasar atau CBR merupakan ukuran fertilitas yang sangat kasar karena penduduk yang terpapar yang digunakan sebagai penyebut adalah penduduk dari semua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dan semua umur (anak-anak dan orang tua) yang tidak mempunyai potensi untuk melahirkan. Angka ini merupakan ukuran yang sederhana dan dapat digunakan bila informasi kelahiran yang tersedia terbatas. CBR merupakan jumlah kelahiran per 1000 orang didalam suatu jumlah penduduk tertentu.
Rumus CBR adalah sebagai berikut:

CBR=(∑B)/(∑P)×1000

B = kelahiran selama setahun.
P = penduduk tengah tahun.
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Just Share - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger