Proyeksi Penduduk dengan Metode Rasio

Metode rasio memiliki keuntungan karena hanya membutuhkan informasi yang minimal untuk membangun proyeksi jumlah penduduk dari wilayah geografis yang lebih kecil dari suatu negara, wilayah, atau kota. Metode rasio mengasumsikan bahwa proporsi dari seluruh penduduk di tiap sub-area tetap konstan sepanjang waktu. Berikut adalah contoh aplikasi penggunaan metode rasio yang diambil dari Rowland (2003):

• Tabel A menunjukkan persentase dari keseluruhan populasi di setiap wilayah negara pada tahun 1990 dan 2000. Dari data persentase penduduk di kedua tahun tersebut dapat dihitung perubahan persentasenya dan rata-rata perubahan persentase setiap tahun. Contoh, persentase wilayah utara menurun dari 40 menjadi 37 persen dari total populasi, perubahan persentase dari tahun 1990 ke tahun 2000 adalah sebesar minus 3 persen. Sehingga, rata-rata perubahan persentase tahunan adalah sebesar minus 0,3 persen.

• Tabel B menyajikan proyeksi persentase di tiap wilayah sampai tahun 2025. NIlai ini diperoleh dari data tahun 2000, rata-rata perubahan tahunan di Tabel A, dan nilai n (selisih tahun proyeksi dengan tahun dasar). Contoh, persentase jumlah penduduk di wilayah Timur pada tahun 2015 adalah: (21,0 + (0,1 x 15)) = 22,5.

• Tabel C adalah jumlah penduduk di tiap wilayah berdasarkan hasil penghitungan metode rasio. Jumlah penduduk di wilayah utara pada tahun 2020 adalah 1.485.947 x (34,5/100) = 512.652.

*) Jumlah penduduk dengan tingkat pertumbuhan penduduk geometrik sebesar 2 persen


Share this article :
 

+ komentar + 2 komentar

18 Juli 2012 pukul 22.45

Tk mas Dinu

Anonim
18 Juli 2012 pukul 22.51

Siiiiiiiiiiiip mas...

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Just Share - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger