Wahana Budidaya Lobster Air Tawar

Budidaya lobster air tawar kini menjadi pilihan untuk menambah pendapatan keluarga. Harga lobster yang tinggi serta perawatannya yang sangat mudah menjadi alsan orang membudidayakannya. Selain dibudidayakan dalam skala besar, lobster air tawar pun bisa dibudidayakan dalam skala kecil ( dilakukan di rumah ). Budidaya lobster skala kecil adalah budidaya yang dilakukan dengan memanfaatkan lahan atau lokasi di sekitar rumah.

Untuk memulai usaha pembudidayaan skala kecil, minimal dapat menggunakan 5 paket indukan yang terdiri dari 25 ekor betina dan 15 ekor jantan. Kelebihan dari budidaya lobster skala kecil adalah biaya yang dibutuhkan relatif kecil. Perawatan lobster yang sedang dibudidayakan bisa dilakukan sendiri, bisa juga bersama dengan anggota keluarga lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah pemilihan induk. Pemilihan induk harus dilakukan secara cermat, karena induk memegang peranan penting dalam proses pembudidayaan lobster.

Budidaya lobster skala kecil bisa menggunakan lokasi di lingkungan rumah, baik pekarangan maupun ruangan dalam rumah. Lahan yang dibutuhkan tidak luas cukup 30-100 m2. Hal ini secara ekonomis tentu lebih menguntungkan karena tidak membutuhkan biaya untuk pengadaan lahan.

Namun, pemilihan lokasi harus memperhatikan sarana dan prasarana pendukung. Faktor yang harus diperhatikan adalah lokasi pasar yang dekat, tersedianya sumber air yang bersih dan mudah mendapatkan makanan. Selain itu, keamanan di lokasi tersebut juga harus diperhatikan mengingat lobster memiliki nilai jual ekonomis yang tinggi.

Pemilihan wadah pemeliharaan

Dalam budidaya lobster air tawar skala kecil, ada beberapa wadah yang dapat digunakan untuk memelihara lobster, yang terpenting, wadah tersebut dapat ditempatkan di lahan yang tidak terlalu luas. Kolam atau wadah dapat berupa akuarium, bak plastik atau bak fiberglass dan kolam semen.

a. Akuarium
Penggunaan akuarium sebagai wadah pemeliharaan dalam budidaya lobster air tawar skala kecil merupakan pilihan yang sangat tepat. Bentuk akuarium bisa disesuaikan dengan luas ruangan yang ada. Pengawasan dan pengontrolan lobster dalam akuarium pun lebih mudah dilakukan. Selain itu, akuarium bisa dibuat dengan sistem bertingkat. Jumlah tingkatannya maksimum 3 buah. Kaca yang bisa digunakan untuk membuat akuarium lobster memiliki ketebalan 0,5 cm.

Akuarium untuk lobster dibuat dengan panjang 1 meter, lebar 0,5 meter dan tinggi 0,4 meter. Ketinggian maksimum air dalam akuarium 30 cm. akuarium sebesar ini cukup untuk memelihara satu paket induk ( 5 betina dan 3 jantan ). Sementara itu, jika yang dipelihara benih, akuarium ini cukup untuk menampung 100 ekor benih ukuran 1 inci. Agar pasokan oksigen dan kualitas air selalu terjaga, akuarium harus diberi aerator untuk menyuplai oksigen yang dibutuhkan lobster.

b. Bak Plastik atau Fiberglass
Pada prinsipnya, penggunaan bak plastik sebagai wahana pemeliharaan lobster sama dengan penggunaan akuarium. Bahan fiberglass lebih tahan daripada kaca akuarium yang mudah pecah. Namun harganya jauh lebih mahal daripada kaca akuarium sehingga biaya investasi yang harus dikeluarkan akan lebih besar. Bak plastik yang digunakan minimal memilki kapasitas 200 liter air. Bak plastik digunakan untuk membesarkan lobster ukuran 1-3 inci.

c. Kolam semen
Pembuatan kolam semen membutuhkan biaya yang sangat besar . Karena itu, dalam budidaya lobster skala kecil, kolam semen hanya digunakan untuk tempat pemindahan induk dan pembesaran.


Peralatan pendukung

Dalam budidaya lobster air tawar skala kecil, dibutuhkan beberapa peralatan pendukung untuk menunjang keberhasilannya. Berikut beberapa peralatan yang harus disiapkan terlebih dahulu.

a. Lubang persembunyian
Lubang persembunyian mutlak dibutuhkan, karena secara alami lobster senang bersembunyi dalam ronga-rongga. Lubang ini juga menjadi tempat berlindung saat lobster molting agar terhindar dari serangan lobster lain. Sebagai lubang persembuyian dapat digunakan batu bata yang berlubang. Bisa juga pipa paralon, potongan bambu, kayu-kayu tua yang berlubang, ijuk atau tali rafia.

Tali rafia dan ijuk umumnya digunakan ssebagai tempat berlindung oleh anak-anak lobster yang baru menetas. Tempat berlindung anak lobster juga bisa dibuat dari pipa paralon berdiameter 0,5 inci yang dipotong sesuai dengan panjang benih. Untuk benih ukuran 2 inci bisa digunakan lubang persembunyian dari pipa berdiameter 1 inci yang dipotong sepanjang 5-7 cm. Sementara itu, untuk induk lobster bisa digunakan pipa dengan lubang berdiameter 3 inci dan panjangnya disesuaikan dengan panjang lobster.

b. Aerator
Aerator berfungsi sebagai pemasok oksigen dan penjaga kualitas air dalam kolam budidaya lobster. Dalam budidaya lobster air tawar, aerator mutlak dibutuhkan. Jika dalam waktu 24 jam air yang menjadi tempat hidup lobster tercemar, otomatis lobster akan mati. Oleh karena itu, harus dipastikan aerator yang digunakan selalu dalam keadaan hidup. Ada berbagai macam ukuran dan kapasitas aerator yang tersedia. Pemilihan aerator disesuaikan dengan jumlah lobster dan luas kolam yang digunakan. Contohnya untuk lima paket induk ( 40 ekor ) diperlukan 40-60 titik gelembung air dengan daya aerator 40 watt.
Share this article :
 

+ komentar + 2 komentar

14 Februari 2014 pukul 05.02

waaah gan mksiih banyyak nih info,a,,
dsni ngejelasin detail bnget ,, doain mudah2n ane mau nyoba dan sucses,, hehe
http://hitamkopiku.blogspot.com/

26 Februari 2016 pukul 08.07

Makasih infonya..lagi mulai set perkawinan LAT di aquarium..insyajji bertelur.

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Just Share - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger